Sunday 21 February 2016

TIME LINE (ALUR SEJARAH) Desa Bojongwetan Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon


harianarif.blogspot.com/desa bojong wetan cirebon

Pada abad XIV daerah ini bernama Tresna yang merupakan pintu keluar masuknya para ki gedeng seperti Ki Gedeng Palimanan dan Ki Gedeng Pesawahan yang hendak berburu rusa dan menikmati pemandangan pegunungan. Oleh karena desanya sering dilewati pemburu, Ki Buyut Tresne dikenal dengan nama Ki Panderesan.

            Ki Gedeng Pasawahan alias Ki Makeru disamping senang berburu, ia kerap kali memusuhi Mbah Kuwu Sangkan dimana keduanya sama kuat, baik saat bertempur diatas gunung maupun diatas air (toya gamana giri gamana= bhs Cirebon). Ki Makeru tidak ssegan-segan melakukan tipu daya dengan cara yang licik, dan secara tiba-tiba memukul dari belakang, sehingga Mbah Kuwu  dengan ketinggian ilmunya yang semula terkesan tidakk sungguh-sungguh terpaksa melayani setiap pertarungan. 

Ki Makeru terkenal sakti mandraguna. Ia memiliki berbagai ilmu hitam, seperti ilmu meringankan diri, masuk lubang kecil.  Segala cara yang ditempuh Ki Makeru dengan mudah dipatahkan beliau. Meskipun bukan tandingan Mbah Kuwu, Ki Makeru tetap tidak mau tunduk, bahkan oleh karena merasa dipermalukan ia menghilang (ngahiang=bhs Sunda), tidak mau masuk Islam.

            Setelah melakukan pertempuran, Mbah Kuwu bermaksud meninggalkan Pesawahan. Ketika akan kembali ke Cirebon, Mbah Kuwu mengajak Ki Panderesan pergi ke Cirebon. Ketika ditanyakan kepada Mbah Kuwu apakah hewan peliharaan perlu dibawa ke Cirebon ? Mbah Kuwu Sangkan mengatakan tidak perlu.. ”Lihat saja nanti apa yang akan tterjadi”. pintanya. Dan tak lama kemudian semua hewan berubah menjadi ular. Oleh karena itu daerah ini dahulu terkenal dengan ular-ularnya yang sangat besar. Dalam perjalanan ke Cirebon, Pusaka cis Mbah Kuwu jatuh ke sungai. 

Para pengikut Mbah Kuwu segera menambak sungai dengan pasir atau keusik (bhs sunda). Setelah itu airnya diparak atau ditimba beramai-ramai hingga kering (saat ¬ bhs sunda), akan tetapi yang ditemukan hanya kerangkanya saja. Sungai tempat jatuhnya cis Mbah Kuwu itu dikenal dengan nama Parakan Keusik,dan daerah sekitarnya disebutthingga sekarang.

            Kuwu:
1. Sukini                      : 1987 – 1992
2. Supadi, SH              : 1992 – 1997
3. Drs. Suradi              : 1997 – 2002
4. Sudana                    : 2002 – sekarang 

Bagikan

Jangan lewatkan

TIME LINE (ALUR SEJARAH) Desa Bojongwetan Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

terimakasih