Monday, 22 February 2016

CONTOH : LOKAKARYA



harianarif.blogspot.com/LOKAKARYA MAHASISWA


MENINGKATKAN POTENSI GENERASI MUDA
DI DESA BOJONGWETAN KECAMATAN JAMBLANG KABUPATEN CIREBON
MELALUI IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR DAN KEAGAMAAN

A.            Latar Belakang Masalah
Desa merupakan ujung tombak dari  pembangunan nasional, maju dan  mundurnya pedesaan  akan sangat berpengaruh pada  perkembangan  dan kemajuan pembangunan  di negara kita. Oleh karena itu  pembangunan pedesaan  dalam  segala  bidang  harus menjadi prioritas pemerintah demi terwujudnya  kesejahteraan hidup  masyarakat  pedesaan  khususnya, dan  bangsa  Indonesia  pada umumnya.
Pembangunan pendidikan keagamaan, pendidikan umum  serta  sosial   merupakan  sektor yang memiliki peranan penting  untuk menunjang  kemajuan pembangunan pedesaan selain itu merupakan modal dasar terwujudnya tujuan pembangunan  pedesaan  khususnya pembangunan  nasional  pada  umumnya.
Desa Bojongwetan merupakan salah satu desa  yang telah memiliki perkembangan  kemajuan dari beberapa bidang, antara lain bidang pendidikan agama, bidang pendidikan umum  dan  sosial. Bidang pendidikan keagamaan  non formal antatra lain, privat keagamaan, majelis ta’lim, marhabanan, ceramah agama, yasinan, ziarah.  Pedidikan agama formal antara lain, Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. Sementara itu di bidang pendidikan formal  desa Bojongwetan memiliki  TK, SD, dan SMP. Kegiatan di bidang  sosial  antara lain: karangtaruna, Posyandu, dan Ikatan Pemuda Remaja Masjid (IPRM).







B .     Pembahasan

1.            Bidang pendidikan dan keagamaan
Prioritas Program KKM kelompok kami adalah membantuMENINGKATKAN POTENSI GENERASI MUDA DI DESA BOJONGWETAN MELALUI IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR DAN KEAGAMAAN”
Dalam hal ini kami mengutamakan Pendidikan Agama Islam khususnya ditunjukkan untuk anak  usia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun pelaksanaannya setiap hari dan waktunya dimulai dari jam 12.00 sampai dengan 13.30 yang bertempat di Posko KKM STAIC, di masjid,  mushola-mushola dan di MD. Dengan program ini kami berharap :
1.             Meningkatkan iman dan taqwa
2.             Terwujudnya generasi-generasi muda yang berakhlakul karimah.
3.             Agar anak-anak mengenal dan faham tentang baca tulis Al-qur’an
4.             Megetahui sejarah awal Islam melalui media film.
5.             Menumbuhkan rasa kebersamaan antar warga
Dan program kegiatan keseharian yang biasa dilakukan oleh kami antara lain :
1.             Menjalankan piket sesuai dengan jadwal
2.             Silaturrahim dan observasi langsung kemasyarakat
3.             Menghadiri kegiatan masyarakat baik jamiahan ibu-ibu yang setiap minggunya bergilir dari rumah ke rumah, mushola ke mushola.
4.             Mengikuti kegiatan Marawisan remaja masjid setiap malam minggu.
5.             Mengikuti kegiatan marhabanan setiap malam jumat di musholah.
6.             Sharing dengan masyarakat, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan desa.
7.             Sharing dengan guru-guru baik di TK, maupun di DTA.
8.             Mengikuti kegiatan posyandu.
9.             Mengadakan bimbingan belajar di posko KKM.
10.         Mengajar anak-anak mengaji di masjid, mushola,dan MD.
Kesulitan-Kesulitan Yang Dihadapi
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melakukan kegiatan nyata di lapangan di antaranya:
a.              Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan keagamaan.
b.             Minimnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan
c.              Kurangnya respon masyarakat karena faktor pekerjaan
d.             Kurang tenaga pengajar di DTA.
e.              Sulitnya menyamakan persepsi masyarakat dalam memecahkan suatu masalah.

2.            Bidang sosial
Di bidang sosial prioritas kelompok kami yaitu membantu program karang taruna  dan IPRM yang sudah berjalan, diantaranya kerja bakti, posyandu, paguyuban, silaturrahim jamaah yasinan, tahlilan, ta’ziah dan lain-lain.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi di bidang sosial antara lain :
Kurangnya   kesadaran warga akan kebersihan lingkungan, limbah-limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai, sistem drainase (pengairan) yang kurang memadai, penempatan tempat pembuangan sampah sementara dan kandang ternak yang dekat dengan pemukiman, puskesmas yang jaraknya lumayan jauh membuat masyarakat harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk pelayanan.







Penutup
Kesimpulan
Desa Bojongwetan merupakan salah satu desa  yang telah memiliki perkembangan  kemajuan, banyak kegiatan yang dilaksanakan disana seperti privat keagamaan, majelis ta’lim, marhabanan, ceramah agama, yasinan, ziarah, kegiatan karang taruna, kegiatan Posyandu, dan kegiatan Ikatan Pemuda Remaja Masjid (IPRM). Namun, disisi lain banyak permasalahan yang kami temukan disana. Kesulitan-kesulitan yang kami hadapi adalah:
ü   Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan keagamaan.
ü   Minimnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan
ü   Kurangnya respon masyarakat karena faktor pekerjaan
ü   Kurang tenaga pengajar di DTA.
ü   Sulitnya menyamakan persepsi masyarakat dalam memecahkan suatu masalah.
ü   Kurangnya   kesadaran warga akan kebersihan lingkungan, limbah-limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai, sistem drainase (pengairan) yang kurang memadai, masih ada warga yang tidak mempunyai MCK (Mandi Cuci, Kakus), penempatan tempat pembuangan sampah sementara dan kandang ternak yang dekat dengan pemukiman, puskesmas yang jaraknya lumayan jauh membuat masyarakat harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk pelayanan.

Saran
Dari kesimpulan yang kami dapat, maka kami menyarankan kepada masyarakat Desa Bojongwetan Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon :
1.             Ulama dan umaro harus saling bekerjasama bahu membahu dalam mempererat ukhuwah Islmiyah khususnya bagi masyarakat Bojongwetan Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon.
2.             Karangtaruna, tokoh masyarakat, dan segenap masyarakat desa Bojongwetan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
3.             Perangkat desa, Ulama, tokoh masyarakat dan masyarakat untuk lebih memperhatikan pendidikan, sosial dan keagamaan.



Bagikan

Jangan lewatkan

CONTOH : LOKAKARYA
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

terimakasih